Sosok
yang dibanggakan dan dikenang sepanjang hayat karena membentuk karakter
kita semua menjadi berharga adalah guru. G-U-R-U subhanallah sungguh
sangat bersahaja jika dipanggil. Saat ini profesi guru mulai menjadi
perhatian masyarakat karena dengan sertifikasinya yang menjanjikan.
Namun yang menjadi perhatian saat ini, apakah ada guru yang benar-benar
mengabdi serta mendidik dengan profesional?. Jawabannya tentu ada,
asalkan guru yang berdedikasi tinggi pada keikhlasan dan keteladanan.
Mengapa
keikhlasan?,sebab dengan ikhlas dapat menumbuhkan kedinamisan dalam
kegiatan belajar dengan peserta didik, lantaran hati menjadi bersih dari
penyakit hati. Niat mengamalkan ilmunya hanya semata-mata untuk
mendekatkan diri pada Allah. Imam Ghazali berkata: “Orang yang ikhlas
ialah orang yang tidak ada motivasi yang membangkitkannya kecuali
mencari taqarrub kepada Allah.” Sedangkan perasaan bosan adalah penyakit
hati. Maka dengan ikhlas seorang guru terhindar dari penyakit hati
berupa kebosanan, walaupun berada dalam suasana pembelajaran monoton
sekalipun.
Dalam
penelitian menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki komitmen tinggi
kepada lembaganya merupakan orang yang paling rendah tingkat stresnya
dan dilaporkan bahwa mereka yang berkomitmen itu merupakan orang yang
paling merasakan kepuasan dari pekerjaannya. Mengapa keteladanan?, sebab
dengan keteladanan seorang guru membuat peserta didik percaya pada
orang lain. Dua hal inilah yang membentuk pribadi peserta didik tumbuh
berkarakter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar